LOMBA PENTAS PAI PROPINSI JAWA TENGAH 2019

Lomba PENTAS PAI tingkat Propinsi Jawa Tengah akan diselenggarakan pada tanggal 7,8,9 Agustus 2019 di Donohudan Boyolali. Kontingen asal Kabupaten Brebes pun mulai mempersiapkan pemberangkatan dalam event tersebut.
Cabang lomba Cerdas Cermat PAI SD yang diwakili oleh SDN Pagojengan 02  Kecamatan Paguyangan karena menjadi juara I pada lomba PENTAS PAI tingkat kabupaten Brebes yang sudah dilaksanakan pada tanggal 25 Juli 2019.
Pada cabang CCPAI tahun ini mengalami  perubahan dalam teknis perlombaan. antara lain pada babak penyisihan, peserta akan mengerjakan dengan soal CBT. sehingga peserta harus mampu mengoperasikan laptop yang sudah dipersiapkan oleh peserta sendiri.
Beriktu Juknis Pentas PAI tingkat propinsi Jawa Tengah tahun  2019. Klik JUKNIS PENTASPAI

Data peserta PENTAS PAI cabang CC PAI

Moment berangkat ke Donohudan, mampir istitirahat dan makan siang di RM Sendang Ayu Kalasan 

KHOT DAN TERJEMAH 3 BAHASA dan KALIGRAFI KONTEMPORER

Berikut contoh materi lomba MAPSI cabang Khat surah AL-FALAQ AYAT 1-5

contoh KHOT dalam kertas format  Propinsi. SEKALI LAGI INI HANYA CONTOH.DALAM FORMAT KERTAS SAJA.  JIKA ADA KESALAHAN TULISAN MOHON MAAF.

Untuk File contoh Khot versi PDF silakan klik contoh khot  ATAU  disini  Sedangkan untuk KERTAS KHOT silakan klik KERTAS A3. atau yang format satu terjemahan silakakn klik FOLIO 

Semoga bermanfaat untuk persiapan lomba MAPSI.

KALIGRAFI PADA LOMBA MAPSI 2019 HARUS BERTULISKAN SALAH SATU AYAT DALAM SURAT AL-FATIHAH
Lukis kaligrafi adalah sebuah lukisan dengan mengambil objek huruf-huruf Arab. Biasanya mengambil ayat-ayat Alquran maupun hadist yang diiringi background seirama.
Kaligrafi kontemporer adalah istilah atau sebutan untuk sebuah karya yang “memberontak” atau “menyimpang” dari rumus-rumus dasar kaligrafi, yang merupakan bentuk manifestasi gagasan dalam wujud visual. Secara estetika kaligrafi kontemporer mengacu kepada kaidah penciptaan seni rupa kontemporer secara umum dan secara etika bersumber kepada Al-Qur’an dan Al-Hadits, yang membawa muatan artistik-apresiatif yang berfungsi sebagai tontonan (media apresiasi), di sisi lain mengandung muatan etik-religiusyang berfungsi sebagai tuntunan (media dakwah). Sering diistilahkan adanya jenis kaligrafi “murni” dan “lukisan” kaligrafi. Pertama, dimaksudkan sebagai kaligrafi yang mengikuti pola-pola kaidah yang sudah ditentukan dengan ketat, yakni bentuk yang tetap berpegang pada rumus-rumus dasar kaligrafi (khath) yang baku. Penyimpangan, ataupun percampuradukan satu dengan lainnya dipandang sebagai kesalahan, karena dasarnya tidak sesuai dengan rumus-rumus yang sudah ditetapkan. Sedang yang kedua, adalah model kaligrafi yang digoreskan pada hasil karya lukis, atau coretan kaligrafi yang “dilukis-lukis” sedemikian rupa –biasanya dengan kombinasi warna beragam, bebas dan (umumnya) tanpa mau terikat dengan rumus-rumus baku yang sudah ditentukan. Model inilah yang digolongkan ke dalam aliran kaligrafi Kontemporer.