Jum’at, 13 des 2019/ paing === RODA KEHIDUPAN ===
Khutbah I
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِي
أَرْسَلَ مُحَمَّدًا رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ فَبِذَلِكَ أَمَرَنَا أَنْ نَفْرَحَ
وَنَشْكُرَ بِوُجُوْدِ سَيِّدِ الْمُرْسَلِيْنَ
أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ
لا شَرِيك لَه، ذُو اْلجَلالِ وَالإكْرام، وَأَشْهَدُ أَنّ سَيِّدَنَا
وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسولُه
اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ عَلىَ
سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ فَاتِحِ كُلِّ بَابٍ مِنْ أَبْوَابِ
الْمَحُجُوْبِيْنَ وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. .
أَمَّا بَعْدُ: فَيَايُّهَا الإِخْوَان،
أوْصُيْكُمْ وَ نَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنْ،
قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي اْلقُرْانِ اْلكَرِيمْ: بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ
الرَّحِيْمْ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلًا
سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ
يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا وقال تعالى يَا اَيُّهَا
الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ
وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. صَدَقَ اللهُ العَظِيمْ
Ma’âsyiral hâdlirîn, rahimakumullâh,
Di hari yang mulia, pada Jumat yang dijuluki
sebagai sayyidul ayyam (rajanya hari) ini, marilah kita
bersyukur atas nikmat tak terhitung dari Allah yang telah dilimpahkan kepada
kita terutama nikmat iman dan kesehatan.
Melalui mimbar ini pula, kami ingin mengajak dan
berwasiat khususnya kepada diri saya pribadi, marilah kita tingkatkan iman dan
ketakwaan kita kepada Allah subhânahû wa ta’âlâ dengan cara menjaga
dan melaksanakan semua perintah dan pada saat yang sama kita tinggalkan aneka
macam larangan-larangan Allah dan Rasul-Nya.
Hanya
dengan cara inilah insyaallah kita akan memperoleh ketenteraman dan kebahagiaan
hidup, baik di dunia maupun di akhirat kelak, amin.
Hadlirin rahimakumullâh,
Pada
suatu ketika nanti, manusia akan menghadapi suasana yang sangat mencekam dan
menakuntukan. Di saat itu, manusia dikumpulkan di padang mahsyar kelak pada
hari kiamat. Jarak antara matahari dan manusia sangat dekat. Sehingga yang
dirasakan adalah kepanasan luar biasa. Air keringat mereka bercucuran mengalir,
tidak hanya membasahi sekujur tubuh, namun bisa sampai membanjiri tubuh
masing-masing sesuai dengan amal masing-masing saat hidup di dunia. Ada yang
membanjiri seseorang setinggi mata kaki. tapi tidak sedikit juga yang sampai
menenggelamakaan mereka. Hal tersebut dikarenakan amal kejelekan yang dilakukan
ketika hidup di dunia.
Pada
situasi demikian, ada beberapa golongan yang memperoleh perlindungan dari Allah subhânahû
wa ta’âlâ dari keadaan yang menakuntukan tersebut. Siapa mereka?
Tidak
lain adalah mereka yang disabdakan oleh Rasulullah shallallâhu alaihi
wa sallam:
سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ فِيْ
ظِلِّهِ يَوْمَ لاَ ظِلَّ اِلَّا ظِلُّهُ: اِمَامٌ عَادِلٌ، وَشَابٌّ نَشَأَ فِيْ
عِبَادَةِ اللهِ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ بِالْمَسْجِدِ اِذَا خَرَجَ مِنْهُ
حَتَى يَعُوْدَ، وَرَجُلَاِن تَحَابَّا فِي اللهِ اِجْتَمَعَا عَلَيْهِ
وَافْتَرَقَا عَلَيْهِ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ فِيْ خَلْوَةٍ فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ،
وَرَجُلٌ دَعَتْهُ اِمْرَأَةٌ ذَات َمَنْصَبٍ وَجَمَالٍ اِلَى نَفْسِهَا فَقَالَ
اِنِّي اَخَافُ اللهَ رَبَّ الْعَالَمِيْنَ، وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ
فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهَ مَا تُنْفِقُ يَمِيْنُهُ. (رواه
الشيخان) ـ
Artinya:
“Ada tujuh golongan yang Allah akan menaungi mereka di dalam naungan Allah pada
hari tidak ada naungan kecuali naungan Allah subhânahû wa ta’âlâ,
yaitu:
1. Pemimpin yang adil
2. Pemuda yang tumbuh dalam beribadah
atau mengabdi kepada Allah.
3. Seseorang yang hatinya tergantung di
dalam masjid ketika ia berada di luar masjid hingga ia kembali lagi ke
masjid.
4. Dua orang yang saling mencintai
karena Allah. Berkumpul dan berpisah karena Allah.
5. Seseorang yang berdzikir atau ingat
Allah dalam kesunyian lalu kedua matanya mengalirkan air mata.
6. Seorang laki-laki yang digoda oleh
perempuan berkedudukan tinggi, berlimpah harta dan cantik jelita, lalu
laki-laki itu menjawab, “Sesunguhnya aku takut kepada Allah.”.
7. Seseorang yang merahasiakan amalnya,
sehingga seolah-olah tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfakkan oleh tangan
kanannya.
Hadirin rahimakumullâh,
Dengan
keterbatasan waktu khutbah ini, kami tidak akan menguraikan satu persatu
tentang tujuh golongan di atas. Kami hanya ingin sedikit fokus kepada golongan
ketiga saja, yakni:
شَابٌّ نَشَأَ فِيْ
عِبَادَةِ اللهِ
“Golongan
pemuda yang hidupnya tumbuh dan berkembang untuk selalu beribadah, mengabdikan
dirinya kepada Allah subhânahû wa ta’âlâ.”
Jamaah
Jumat yang berbahagia,
Di
hari kiamat kelak, Allah akan memberikan apresiasi yang besar kepada para
pemuda yang tekun beribadah. Kenapa? Karena banyak pemuda biasanya memang
selalu cenderung rawan menjauh dari hal-hal positif yang bersifat
mengabdi atau beribadah kepada Allah subhânahû wa ta’âlâ. Tidak
sedikit dari mereka mengabdi atau mengikuti kesenangan hawa nafsunya sendiri.
Hadirin, rahimakumullâh,
Menjadi pemuda rajin beribadah yang kelak akan memperoleh
naungan dari Allah subhânahû wa ta’âlâ tentu tidak mudah.
Perlu tekad yang kuat dan didasari dengan keimanan yang kokoh kepada
Allah subhânahû wa ta’âlâ. Sehingga beribadahnya menjadi lifestyle atau
hobi, yaitu kesenangan yang pada gilirannya merasa menjadi kebutuhan.
Jika seorang hamba dalam pengabdiannya kepada Allah merasa
sebagai kebutuhan, maka kebutuhan hidupnya di dunia akan dipenuhi oleh
Allah 'azza wa jalla.
Sebagaimana Allah telah berfirman
dalam surah Hud ayat 6:
وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْاَرْضِ اِلَّا عَلَى اللهِ
رِزْقُهَا
Artinya: “Dan tidaklah ada makhluk yang melata di atas bumi ini
kecuali Allah yang menanggung rezekinya.”
Hadirin yang berbahagia,
Di tengah kondisi kehidupan dunia saat ini
yang dikelilingi oleh kemajuan dan kecanggihan ilmu pengetahun dan teknologi,
terutama media komunikasi, gadget/smartphone, tentu saja dapat membantu
masyarakat, termasuk pemuda dalam mengembangkan potensi kemampuan dan melakukan
hal-hal kebaikan, meskipun disisi lain, teknologi juga dapat menjerumuskan
pemakainya ke alam dunia maya dan nyata yang menyesatkan apabila menggunakannya
secara serampangan.
Pemuda yang hidupnya tumbuh untuk beribadah
sekaligus juga mempunyai kewajiban menjadi pemuda yang berakhlak mulia, rendah
hati, tidak sombong, sabar, tidak serampangan, tidak mudah tersulut
kemarahannya, jujur, tidak suka bohong, bisa dipercaya, tidak khianat, rajin,
tidak menjadi pemuda yang pemalas, suka menolong, tidak individualis, peduli
pada lingkungannya, dermawan, suka memaafkan, tidak pendendam, menghormati dan
menghargai orang lain, tidak suka menghina serta sikap-sikap terpuji lainnya.
Dengan demikian, jika ada pemuda ahli ibadah dan kehidupan
kesehariannya bagus, Allah akan memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya.
Ketika ia mati, kelak pada saat orang sedunia dikumpulkan menjadi satu dari
generasi Nabi Adam hingga orang yang lahir besok saat mendekati kiamat, semua
berkumpul dalam hiruk-pikuk yang agung. Pada saat tidak ada naungan sama
sekali. Semua merasakan panas yang sangat terik. Pemuda yang ahli ibadah tadi
mempunyai prioritas dari Allah. Ia akan mendapatkan naungan, sehingga ia tidak
kepanasan. Pemuda itu adalah pemuda yang rajin beribadah dan sudah barang tentu
sikap dan perilakunya baik terhadap sesama.
Mudah-mudahan Allah subhânahû wa ta’âlâ senantiasa
membimbing kita termasuk didalam tujuh golongan tadi, yang kelak kita akan
mendapatkan naungan dan perlindungan Allah di padang mahsyar kelak. Semoga Allah
Swt
memberikan hidayah dan menyelamatkan pemuda kita menjadi pemuda yang dekat kepada
Allah, dekat kepada masjid, takwa kepada Allah subhânahû wa ta’âlâ,
amin ya robbal alamin.
أقول
قولي هذا، وأستغفر الله لي ولكم ولجميع المسلمين والمسلمات، فاستغفروه إنه هو
الغفور الرحيم.
Khutbah II
الحمد للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ
عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ
وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا
عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا
كِثيْرًا
أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ
اِتَّقُوا اللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ
اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ
بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ
النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا
تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ
وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ
أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ
وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ
الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اَللهُمَّ اغْفِرْ
لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ
اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ
وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ
اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ
اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ
الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ
وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ
عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ
عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى
اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا
وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.
عِبَادَ اللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ
ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ
لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ
وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ
No comments:
Post a Comment
Jika ada saran atau masukan silakan tulis komentar. terimakasih