Monday, June 16, 2025

RAKOR KKG PAI KEC PAGUYANGAN_16JUNI2025

Paguyangan, 16 Juni 2025 — Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama Islam (KKG PAI) Kecamatan Paguyangan menggelar rapat koordinasi penting pada hari Senin, 16 Juni 2025. Rapat yang dipimpin langsung oleh Ketua KKG PAI Kecamatan Paguyangan, Bapak Sholahudin, ini membahas persiapan pelaksanaan kegiatan lomba Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Seni Islami (MAPSI) tingkat kecamatan  Paguyangan hingga kabupaten Brebes.

Dalam sambutannya, Bapak Sholahudin menyampaikan bahwa pelaksanaan MAPSI tingkat Kecamatan Paguyangan direncanakan berlangsung selama dua hari, yakni pada Rabu-Kamis, 10-11 September 2025. Hari pertama akan diawali dengan pembukaan di SDN Paguyangan 02 dan perlombaan dilanjutkan di SDN Paguyangan 01 serta kantor Korwilcam. Adapun hari kedua, seluruh kegiatan lomba dipusatkan di SDN Paguyangan 03.

“Tahun ini, Kecamatan Paguyangan sepakat untuk mengadakan 10 jenis lomba MAPSI, sesuai dengan kesepakatan antara K3S Kecamatan dan KKG PAI,” terang Pak Sholahudin. “Sementara itu, untuk tingkat Kabupaten Brebes akan dilaksanakan pada tanggal 27 September 2025, bertempat di SMA Negeri 1 Salem, dengan tujuh cabang lomba sesuai kesepakatan K3S dan KKG Kabupaten.”

Ketua K3S Kecamatan Paguyangan, Bapak Masrukhan, turut menegaskan pentingnya partisipasi aktif dari seluruh SD di wilayah Kecamatan Paguyangan. Ia berharap semua sekolah mengirimkan delegasinya untuk mengikuti perlombaan. "Kami tekankan kepada para dewan juri untuk benar-benar bertanggung jawab dalam memberikan penilaian, agar hasilnya sesuai dengan kemampuan nyata peserta didik," pesannya.

Sementara itu, Pengawas PAI Kecamatan Paguyangan, Bapak Makmuron, mengingatkan para guru untuk mempersiapkan peserta lomba MAPSI sebaik mungkin. Ia juga menginformasikan bahwa Kemenag Kabupaten Brebes akan menyelenggarakan Lomba Pentas PAI tingkat kabupaten yang terdiri dari lima jenis lomba, yakni Kaligrafi, Duet Religi, Poncopot, Komputer Islami, dan Cerita Islami. Semua perlombaan tersebut akan dipusatkan di wilayah Salem.

Ketua Korwilcam Paguyangan, Bapak Ahmad Jawawi, dalam arahannya menekankan pentingnya kegiatan MAPSI sebagai ajang untuk menyalurkan bakat dan potensi peserta didik. Ia mengutip ayat Al-Qur’an “fastabiqul khoirot” sebagai motivasi agar semua siswa berlomba-lomba dalam kebaikan dan meningkatkan kemampuan diri, khususnya dalam bidang keagamaan dan seni Islami.

Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan perkenalan dengan pengawas PAI yang baru, yang diharapkan dapat memperkuat sinergi dalam pembinaan keagamaan di sekolah. Di akhir rapat, Bapak Sholahudin menjelaskan secara teknis pelaksanaan lomba MAPSI 2025 dan memimpin proses penentuan dewan hakim yang akan bertugas dalam berbagai cabang lomba.

Rapat koordinasi ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi antar sekolah dalam menyukseskan kegiatan MAPSI 2025 serta menjadi wadah yang efektif untuk meningkatkan kualitas pendidikan agama Islam di lingkungan SD Kecamatan Paguyangan.














Adapun hal-hal terkait lomba MAPSI tahun 2025 Kecamatan Paguyangan yang disepakati  sebagai berikut :

1. Juknis Pelaksanakan Lomba MAPSI kecamatan Paguyangan 2025

2. Susunan Panitia dan Dewan Hakim lomba MAPSI 2025

Adapun Contoh- contoh soal  Online Lomba  dapat dilihat pada Link disini

Monday, June 9, 2025

Peran Guru Pendidikan Agama Islam di Era Digital

Pendahuluan

Perkembangan teknologi digital telah membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk dalam bidang pendidikan. Di tengah arus digitalisasi yang pesat, guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dihadapkan pada tantangan baru sekaligus peluang besar untuk menyampaikan ajaran Islam secara lebih efektif. Era digital tidak hanya mengubah cara siswa belajar, tetapi juga cara mereka memahami dan mengakses informasi keagamaan.

Namun, di balik kemudahan akses tersebut, muncul pula tantangan berupa banyaknya informasi keagamaan yang belum tentu dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan akidah. Di sinilah pentingnya peran guru PAI untuk menjadi penuntun, penyaring, sekaligus teladan dalam membentuk karakter generasi digital yang tetap berpegang pada nilai-nilai Islam.

Tantangan Pendidikan Agama Islam di Era Digital

Salah satu tantangan utama di era digital adalah membanjirnya informasi keagamaan yang tidak selalu bersumber dari ahli agama yang kompeten. Fenomena "ustaz instan" atau tokoh agama dadakan di media sosial seringkali membingungkan siswa dalam memahami ajaran Islam secara utuh dan mendalam.

Selain itu, media sosial juga mempengaruhi cara berpikir dan perilaku siswa. Konten-konten yang viral sering kali lebih menarik perhatian dibandingkan materi pelajaran formal, termasuk pelajaran PAI. Akibatnya, minat belajar agama bisa menurun jika tidak disampaikan dengan pendekatan yang kreatif dan relevan dengan dunia digital siswa saat ini.

Peluang Digital bagi Guru PAI

Meski demikian, era digital juga membawa peluang besar bagi guru PAI. Tersedianya berbagai platform pembelajaran seperti Google Classroom, Zoom, YouTube, dan aplikasi pembelajaran Islam memungkinkan guru menyampaikan materi secara menarik dan interaktif.

Banyak pula kitab-kitab klasik dan referensi keislaman kontemporer yang sudah tersedia secara daring, memudahkan guru untuk memperkaya materi ajar. Bahkan, dakwah digital melalui media sosial, podcast, atau blog menjadi sarana baru yang efektif untuk menyebarkan nilai-nilai Islam kepada generasi muda.

Peran Strategis Guru PAI di Era Digital

1. Sebagai Pendidik dan Pembimbing Moral Spiritual

Guru PAI tidak hanya mentransfer ilmu, tetapi juga menanamkan nilai-nilai moral dan spiritual yang menjadi inti dari ajaran Islam. Di era digital yang penuh distraksi, guru PAI harus mampu mengaitkan nilai-nilai agama dengan kehidupan sehari-hari siswa.

2. Sebagai Filter Informasi Keagamaan

Guru PAI harus membekali siswa dengan literasi digital keagamaan agar mereka mampu menyaring dan mengkritisi informasi agama yang mereka temui secara daring. Hal ini penting untuk mencegah penyebaran paham-paham radikal atau sesat yang memanfaatkan ruang digital.

3. Sebagai Inovator Pembelajaran

Guru dituntut untuk kreatif dalam menyampaikan materi PAI. Penggunaan media digital seperti video interaktif, kuis daring, atau simulasi digital dapat membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan bermakna.

4. Sebagai Teladan di Dunia Nyata dan Maya

Perilaku guru di ruang digital juga menjadi perhatian siswa. Guru PAI harus mampu menunjukkan akhlak yang baik baik secara langsung maupun melalui jejak digitalnya di media sosial.

5. Sebagai Motivator dan Konselor

Guru PAI berperan dalam mendampingi siswa menghadapi tekanan dan krisis identitas yang kerap muncul akibat pengaruh dunia digital. Peran sebagai motivator dan konselor menjadi penting agar siswa tetap percaya diri dan istiqamah dalam menjalani kehidupan beragama.

Strategi Penguatan Peran Guru PAI

Untuk mengoptimalkan peran guru PAI di era digital, beberapa strategi dapat dilakukan:

  • Peningkatan Kompetensi Digital: Pemerintah dan lembaga pendidikan perlu menyelenggarakan pelatihan keterampilan digital khusus untuk guru PAI.

  • Pengembangan Kurikulum Adaptif: Kurikulum PAI harus menyesuaikan dengan realitas digital siswa agar lebih kontekstual dan aplikatif.

  • Kolaborasi Orang Tua dan Sekolah: Pengawasan penggunaan teknologi perlu melibatkan semua pihak, terutama dalam membentuk karakter digital yang Islami.

  • Pemanfaatan Media Dakwah Kreatif: Guru PAI dapat mengembangkan konten dakwah yang menarik melalui video pendek, infografis, atau platform dakwah populer lainnya.

Penutup

Guru Pendidikan Agama Islam memiliki peran strategis sebagai penjaga nilai-nilai Islam di tengah arus globalisasi digital. Mereka tidak hanya mengajarkan ajaran agama, tetapi juga membimbing siswa agar mampu menyikapi perkembangan teknologi dengan bijak dan berakhlak. Untuk itu, guru PAI perlu terus meningkatkan kompetensi dan inovasi agar dapat menjalankan perannya secara optimal di era digital ini.


Daftar Pustaka

  • Azra, Azyumardi. Pendidikan Islam: Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru. Jakarta: Logos, 1999.

  • Aziz, Moh. Ali. Dakwah Digital: Strategi dan Tantangan Dakwah di Era Media Baru. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2021.

  • Hidayat, Komaruddin. "Religiusitas di Era Digital." Jurnal Pendidikan Islam Vol. 7, No. 1 (2020): 21–34.

  • Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kemdikbud. Kurikulum Merdeka untuk Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Kemendikbud, 2022.

  • Tafsir, Ahmad. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012.


Featured Post

DATA GURU PAI SD KEC. PAGUYANGAN SEMESTER GENAP 2020/2021

  DATA GURU PAI SEKOLAH DASAR KECAMATAN PAGUYANGAN SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2020/2021 PER JANUARI 2021   NO. ...

Blog Archive